Blog terlantar

March 6, 2008

Radioactive Reservoir

Filed under: Basic knowledge — haris @ 12:01 pm

Reservoir, batuan porous yang menjadi tempat berakumulasi hidrokarbon, biasanya bersifat low radioactive. Hal itu dikarenakan batuan reservoir pada umumnya berupa batu pasir atau batugamping, dimana batuan-batuan itu mempunyai kadar unsur radioaktive (K, Th, U) rendah.

Untuk Potashium (K) biasanya berhubungan dengan mineral feldspar yang mudah lapuk sehingga banyak terdapat pada batuan serpih (shale). Unsur Thorium (Th) banyak terdapat pada mineral berat, misalnya piroksen, mica, biotit. Unsur Uranium (U) biasanya berasosiasi dengan material organik.

Batuan reservoir yang mempunyai tingkat radioactive cukup tinggi memang jarang dijumpai, namun hal itu terdapat di beberapa tempat. Kadang hal itu cukup membingungkan geologist maupun log analyst dalam mengidentifikasi keberadaan hidrokarbon.

Sebagai contoh batupasir vulkanik yang banyak dijumpai sebagai reservoir di jawa barat banyak mengandung unsur-unsur radioaktive. Hal itu dikarenakan batupasir vulkanik biasanya banyak mengandung mineral berat seperti mica dan piroksen, juga feldsparnya juga belum sempat terlapukkan. Hal itu membuat batupasir vulkanik sering termasuk radioactive reservoir.

Pada batuan karbonat, unsur radioaktive biasanya dijumpai pada lapisan yang kaya akan material organik, dalam hal ini mudstone dan wackestone. Memang mudstone dan wackestone sedikit sekali porositas primernya, namun apabila ada porositas sekunder bisa berperan sebagai reservoir juga.

Kalo ada masukan maupun sanggahan, silahkan aja lho….

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Blog at WordPress.com.