Blog terlantar

October 4, 2006

TINJAUAN UMUM BATUAN KARBONAT

Filed under: Basic knowledge — haris @ 9:23 am

DEFINISIBatuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat kristalin hasil presipitasi langsung (Rejers & Hsu, 1986).Bates & Jackson (1987) mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan yang komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %. Sedangkan batugamping menurut definisi Reijers &Hsu (1986) adalah batuan yang mengandung kalsium karbonat hingga 95 %. Sehingga tidak semua batuan karbonat adalah batugamping. KOMPONEN

PENYUSUN BATUGAMPINGMenurut Tucker (1991), komponen penyusun batugamping dibedakan atas non skeletal grain, skeletal grain, matrix dan semen.

1. Non Skeletal grain, terdiri dari :

a. Ooid dan Pisoid

Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang punya satu atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti penyusun biasanya partikel karbonat atau butiran kuarsa (Tucker, 1991). Ooid memiliki ukuran butir < 2 mm dan apabila memiliki ukuran > 2 mm maka disebut pisoid.

b. Peloid

Peloid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau merincing yang tersusun oleh mikrit dan tanpa struktur internal. Ukuran peloid antara 0,1 – 0,5 mm. Kebanyakan peloid ini berasala dari kotoran (faecal origin) sehingga disebut pellet (Tucker 1991).

c. Agregat dan Intraklas

Agregat merupakan kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat yang tersemenkan bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat material organik. Sedangkan intraklas adalah fragmen dari sedimen yang sudah terlitifikasi atau setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air lumpur pada daerah pasang surut atau tidal flat (Tucker,1991).

2. Skeletal Grain

Skeletal grain adalah butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang terdiri dari seluruh mikrofosil, butiran fosil, maupun pecahan dari fosil-fosil makro. Cangkang ini merupakan allochem yang paling umum dijumpai dalam batugamping (Boggs, 1987). Komponen cangkang pada batugamping juga merupakan penunjuk pada distribusi invertebrata penghasil karbonat sepanjang waktu geologi (Tucker, 1991).

3. Lumpur Karbonat atau Mikrit

Mikrit merupakan matriks yang biasanyaberwarna gelap. Pada batugamping hadir sebagai butir yang sangat halus. Mikrit memiliki ukuran butir kurang dari 4 mikrometer. Pada studi mikroskop elektron menunjukkan bahwa mikrit tidak homogen dan menunjukkan adanya ukuran kasar sampai halus dengan batas antara kristal yang berbentuk planar, melengkung, bergerigi ataupun tidak teratur. Mikrit dapat mengalami alterasi dan dapat tergantikan oleh mozaik mikrospar yang kasar (Tucker, 1991).

4. Semen

Semen terdiri dari material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan mengisi rongga pori yang diendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen dapat berupa kalsit, silika, oksida besi ataupun sulfat.

KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT

1. Klasifikasi Dunham (1962)Klasifikasi ini didasarkan pada tekstur deposisi dari batugamping, karena menurut Dunham dalam sayatan tipis, tekstur deposisional merupakan aspek yang tetap. Kriteria dasar dari tekstur deposisi yang diambil Dunham (1962) berbeda dengan Folk (1959).

Kriteria Dunham lebih condong pada fabrik batuan, misal mud supported atau grain supported bila ibandingkan dengan komposisi batuan. Variasi kelas-kelas dalam klasifikasi didasarkan pada perbandingan kandungan lumpur. Dari perbandingan lumpur tersebut dijumpai 5 klasifikasi Dunham (1962). Nama nama tersebut dapat dikombinasikan dengan jenis butiran dan mineraloginya. Batugamping dengan kandungan beberapa butir (<10%) di dalam matriks lumpur karbonat disebut mudstone dan bila mudstone tersebut mengandung butiran yang tidak saling bersinggungan disebut wackestone. Lain halnya apabila antar butirannya saling bersinggungan disebut packstone / grainstone.

Packstone mempunyai tekstur grain supported dan punya matriks mud. Dunham punya istilah Boundstone untuk batugamping dengan fabrik yang mengindikasikan asal-usul komponenkomponennya yang direkatkan bersama selama proses deposisi.

Klasifikasi Dunham (1962) punya kemudahan dan kesulitan. Kemudahannya tidak perlu menentukan jenis butiran dengan detail karena tidak menentukan dasar nama batuan. Kesulitannya adalah di dalam sayatan petrografi, fabrik yang jadi dasar klasifikasi kadang tidak selalu terlihat jelas karena di dalam sayatan hanya memberi kenampakan 2 dimensi, oleh karena itu harus dibayangkan bagaimana bentuk 3 dimensi batuannya agar tidak salah tafsir. Pada klasifikasi Dunham (1962) istilah-istilah yang muncul adalah grain dan mud. Nama-nama yang dipakai oleh Dunham berdasarkan atas hubungan antara butir seperti mudstone, packstone, grainstone, wackestone dan sebagainya. Istilah sparit digunakan dalam Folk (1959) dan Dunham (1962) memiliki arti yang sama yaitu sebagai semen dan sama-sama berasal dari presipitasi kimia tetapi arti waktu pembentukannya berbeda.

Sparit pada klasifikasi Folk (1959) terbentuk bersamaan dengan proses deposisi sebagai pengisi pori-pori. Sparit (semen) menurut Dunham (1962) hadir setelah butiran ternedapkan. Bila kehadiran sparit memiliki selang waktu, maka butiran akan ikut tersolusi sehingga dapat mengisi grain. Peristiwa ini disebut post early diagenesis. Dasar yang dipakai oleh Dunham untuk menentukan tingkat energi adalah fabrik batuan. Bila batuan bertekstur mud supporteddiinterpretasikan terbentuk pada energi rendah karena Dunham beranggapan lumpur karbonat hanya terbentuk pada lingkungan berarus tenang. Sebaliknya grain supported hanya terbentuk pada lingkungan dengan energi gelombang kuat sehingga hanya komponen butiran yang dapat mengendap.

2. Klasifikasi Mount (1985) Proses pencampuran batuan campuran silisiklastik dan karbonat melibatkan proses sedimentologi dan biologi yang variatif. Proses tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori :

a. Punctuated Mixing. Pencampuran di dalam lagoon antara sedimen dan silisiklastik di dalam lagoon yangberasal dari darat dengan sedimen karbonat laut. Proses pencampuran ini terjadi hanya bila ada energi yang kuat melemparkan material karbonat ke arah lagoon. Energi yang besar ini dapat terjadi padaa saat badai. Proses ini dicirikan oleh adanya shell bed yang merupakan lapisan yang mebngandung intraklas-intraklas cangkang dalam jumlah yang melimpah.

b. Facies Mixing. Percampuran yang terjadi pada batasbatas facies antara darat dan laut. Suatu kondisi fasies darat berangsur-angsur berubah menjadi fasies laut memungkinkan untuk terjadinya pencampuran silisiklastik dan karbonat.

c. Insitu Mixing. Percampiran terjadi di daerah sub tidal yaitu suatu tempat yang banyak mengandung lumpur terrigenous. Kondisi yang memungkinkan terjadinya percampuran ini adalah bila lingkungan tersebut terdapat organisme perintis seperti algae. Apabila algae mati maka akan menjadi suplai material karbonat.

d. Source Mixing. Proses percampuran ini terjadi karena adanya pengangkatan batuan ke permukaan sehingga batuan tersebut dapat tererosi. Hasil erosi batuan karbonat tersebut kemudian bercampur dengan material silisiklastik. Klasifikasi Mount (1985) merupakan klasifikasi deskriptif. Menurutnya sedimen campuran memiliki 4 komponen, yaitu :- Silisiklastik sand (kuarsa, feldspar dengan ukuran butir pasir).- Mud, yaitu campuran silt dan clay. – Allochem, batuan karbonat seperti pelloid, ooid dengan ukuran butir > 20 mikrometer.- Lumpur karbonat / mikrit, berukuran < 20 mikrometer.

42 Comments »

  1. saya mau nanya,apa hubungan kapur dengan gamping?
    terima kasih atas jawabannya.

    Comment by anis — December 11, 2006 @ 10:43 am | Reply

    • batukapur atau chalk itu istilah umum.. sedangkan batugamping atau limestone itu istilah batuan karbonat dengan kandunga CaCO3 >=95%…. hubungannya apa?? istilah batukapur itu mungkin diistiah industri (produksi batukapur dari hasil pemkaran/oksidasi batugamping) dimana batukapur ini merupakan maaterial yang kaya kalsium (contohnya kapur tulis dan senyawa-senyawa kosmetik lainnya)…. terima kasih semoga membantu…

      Comment by geologist — January 23, 2012 @ 11:57 pm | Reply

  2. B0agimana mula jadi batugamping oolith, syarat-syarat terbentuknya batugamping oolith, lingkungan pengendapannya serta pendapat Bapak tentang perbedaan antara batugampung koral dan batugamping oolith.

    Comment by herry — December 29, 2006 @ 6:57 am | Reply

    • oolith itu jenis material karbonat kerangka (non-fosil atau non skeletal seperti dijelaskan artikel diatas).. keterbentukannya bagaimana?? lingkungannya seperti apa?? kurang lebih bentuk oolith itu ‘bulat-bulat’ kayak ‘ee kambing’ heheh (just kidding) tapi bener begitu bentuknya.. dan bentuk bulat ini ternyata memiliki struktur internal yang berlaminasi ke arah pusat (nucleousnya) pusatnya bisa diisi pasir, mineral, atau tidak ada sama sekali.. intinya struktur internal ini terbentuk akibat mekanisme presitpitasi kalsium karbonat halus… secara fisika bentuk pelarutan dan presipitasi ini mesti terjadi di arus yang kuat (kesan membudar dan melingkupi inti/menyelimuti inti dari dari nucleousnya) oolith ini istilah umum untuk jenis material karbonat non skeletal yang bunder-bunder ooid (untuk struktur internal yang sejajar), ada juga namanya pisoid (struktur internal lainasinya saling silang siur), ada juga oncolith dan lain lain silahakn googling sendiri tipe lainnya… tentu saja struktur internal ini terkadang sulit diamati dengan mata bugil.. tapi di negara-negara tertentu oolithnya… melihat genesis dari oolith ini dia komponen dari gamping klastik.. terbentuk di arus kuat.. bagaimana dengan terumbu?? bisa saja material ooid ada disana tapi melihat klasifikasi folk ataupun dunham (yang penamaannya bisa mengkombinasikan jenis material dominan penyusuun ex: oolitic wackestone (butiran kasarnya oolith dan tidak bersinggungan)… terumbu dalam dunham masuk kedalam jenis boundstone seperti dijelaskan oleh artikel diatas.. embry dan klovan (1971) membagi lagi jenis boundstone-boundstone ini kedalam beberapa kelompok.. jadi oolith itu jenis komponen karbonat terlepas dari apakah dia termasuk kedalam allochem pada terumbu atau bukan kalau menurut saya dia umum sebagai komponen karbonat klastik dan terbentuk diarus kuat. kayaknya bukan komponen terumbu… semoga membantu

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:08 am | Reply

  3. apakah ooid dapat digunakan sebagai petunjuk lingkungan pengendapan?

    Comment by herry — December 29, 2006 @ 7:01 am | Reply

    • tentu saja bisa.. tapi untuk lingkungan laut di shelf (paparan) berarus kuat atau bisa saja di darat (lake) tapi pada setting arus yang kuat… dimana arus kuat itu?? di tepi paparan (shoal) di lereng atas reef (diamana kerja arus sangat intens disini)

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:10 am | Reply

  4. bagaimana kita membedakan antara mikrit dan sparit dari pengamatan petrografi?? lalu jika dalam rongga fosil terdapat mikrit/sparit, apa implikasinya terhadap lingkungan pengendapan??

    Comment by Rizki — March 29, 2007 @ 6:21 am | Reply

    • micrite itu matrik dalam karbonat, sparite itu semen dalam karbonat… sepetti halnya batuan sedimen klastik lainnya (dertial)… matrik itu mengisi ruang antar butir sementara semen mengisi ruang sisanya.. tapi mikrit dan sparit kan sama-sama karbonat halus?? tentu saja sama sama halus kenampakannya untuk mikrit masih menunjuan habit (kristal) karbonat (disayatan tipis dibwh mikroskop), sementara sparit dia terlihat polos saja tidak berbutir (kalaupun ada sangat kecil sekali) kalau ternyata jenisnya grainstone misalnya (hampir gak ada mud cuma grain sama semennya doang) sparitnya terlihat lebih banyak mengisi pori dan terlihat ‘nyeplak’ mengisi rongga pori…. hal ini tentu saja akan berbeda lagi bila melihatnya dengan mikroskop elektron.. (dimana kalau pake EM butiran sparite akan terlihat dia juga punya komponen yang saling mengikat)….. peace.. semoga membantu…

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:15 am | Reply

  5. saya mau tanya tentang pembagian-pembagian kristal ada berapa?dan apa aja?

    Comment by siti rahmah — September 18, 2007 @ 7:53 am | Reply

    • wow such a good question, yet this need more comprehensive long answer… LOL…..kristal itu suatu bentuk bangunan yang ditutupi oleh bidang datar yang terbentuk dari hasil nukleasi ion-ion pembentuk senyawa padat.. (ini istilah sendiri gak ada textbook… wkwkwkwkwkw)…. but anyhow… untuk jenisnya secara umum kurang tau mungkin dibagi berdasarkan habit (bentuk dari kristalnya ada cemacem googling aja ada monoklin, rhombic, orthorombic, dan lain lain). dalam keilmuan geologi kristal-kristal ini merupakan penciri dari definisi mineral (senyawa padat dialam yang memiliki sitem kristal tertentu)…. kristal yang ada dialam tidak selamanya memiliki bentuk sempurna (kristal full face) ada cacatnya makanya dikenal istilah anhedral, subhedral, euhedral…. contoh kristal ada cemacem di geologi kebanyakan mineral yang dipelajari merupakan hasil produk langsung dari magma.. (primer) namun ada juga yang sekunder (terbentuk dipermukaan pada tekanan atmosfer seperti kristal es, garam, anhidrit, gipsum, mapun karbonat seperti disebutkan diatas, atau pada kondisi tertentu non magmatik dengan tekanan tinggi mineral mineral diaganetik yang mengisi pori batuan dan menjadi semen batuan dikenal dengan mienral autigenik).. bingung yah? peace…. semoga membantu… assalamu’alakum….

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:23 am | Reply

  6. tekstur gradiorit?

    Comment by edy — November 7, 2007 @ 5:29 pm | Reply

    • tekstur granodiorit kali om??? itu batuan beku plutonik asam (kayak granit) kaya k-feldspar sama kuarsa mineralnya kasar-kasar jadi teksturnya adalah… holokristalin, euhedral-subhedral, equigranular, panidiomorf, struktur yang mungkin hadir berupa miarolitic cavity (kalau ada mineral sekunder yang tumbuh dalam rongga).. tekstur mikroskopiknya….?? banyaaaak… cari sendiri om.. wkwkwkwkwk

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:26 am | Reply

  7. hehehehe…pusing juga belajar batugamping

    Comment by Rizza — January 23, 2008 @ 5:07 am | Reply

    • pusing sob??? sama gua juga.. hahahahaha tapi gak perlu diambil pusing… learn something and simplify it by a resume with yer own version… that’s the idea to make complex thing looks easier……. peace…. hope a lot it helps….

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:29 am | Reply

  8. pusing deh

    Comment by Sin — March 13, 2008 @ 7:30 am | Reply

    • bacanya sambil nelen panadol…. dijamin sembuh amiiiiin….. LOL

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:29 am | Reply

  9. tolong kirm penyebaran batuan karbonat di indonesia

    Comment by dede — March 17, 2008 @ 10:28 am | Reply

    • haaaaahh??? you kidding me??? liat aja regional geologi daerah-daerah di Indonesia….. azzzzz….

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:32 am | Reply

  10. Asslm..
    salam kenal nih mas!!!
    Saya tertarik banget tentang Batuan Karbonat..
    apalagi Reservoir Karbonat…

    Ajari saya donk mas…!!!

    Comment by Ranto — March 29, 2008 @ 2:00 pm | Reply

    • 😦

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:32 am | Reply

  11. aysik artikel ttg batuannya makasih

    Comment by peni — April 29, 2008 @ 1:38 pm | Reply

  12. aww.
    cuma mau nanya mas..sifat2 dari batuan karbonat itu sendiri seperti apa yah??
    misalny jika terkena air..apakah akan bereaksi dan menyebabkan pori2 batuan semakin membesar ato gimana..
    dan sifat2 lainnya..
    terima kasi mas..:)

    Comment by ady cimo — May 1, 2008 @ 11:33 am | Reply

    • layaknya mineral yang terbentuk akibat proses presipitasi (ion-ion berikatan membentuk senyawa padat pada kondisi permukaan) biasanya mineral-mienral sekunder banyak yang begitu…. sebeneranya kalo dari keilmuan kimia karbonat itu jenis garam…. terlepas dari kekomplekannya.. sederhanaya batuan dikatakan karbonatan atau memiliki sifat karbonat kalau senyawanya terikat dengan anion CO3_ , nah karbonat ini mudah sekali bereaksi (lapuk, terubah, terlarutkan) terikat dengan logam lain bervalensi dua kalo dilaut layaknya garam-garam pada umumnya… kalo minum kopi gula/garam diaduk-aduk terus larut kan?? karbonat juga begitu…. dia mudah larut sebenernya tapi….. sedikit berbeda dengan garam lain (garam dapur misalnya)… dia dapat larut pada tekanan normal (di gua gua misalnya da stalaktit-stalaknit itu hasil pelarutan karbonat dari batuan sekitar)… bagaimana dengan pori?? pori dapat terbentuk bila si karbonat ini mengalami pelarutan juga tentunya pada kondisi tekanan yang lebih tinggi… karena pada tekanan rendah karbonat malah akan terpresipitasi (padat lagi)…. kondisi ini paling mungkin terjadi pada batuan karbonat yang mengalami diaganesis (post sedimentation process membentuk pori sekunder)…. thank’s semoga menyesatkan….

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:43 am | Reply

  13. brafo bung,
    saya minta tolong di kirimin data atau artikel,jurnal tentang pengaruh sedimen karbonat terhadap pembentukan delta!
    trims sebelumnya

    Comment by Benni 'Oseoanografi undip' — May 30, 2008 @ 3:47 pm | Reply

    • sepertinya seru sob.. udah jadi papernya yah??? kalo belum boleh dong ane ikut nimbrung bantuin… hehehe I’m geologist by the way..

      Comment by thekoist tampan — January 24, 2012 @ 12:44 am | Reply

  14. bagaimana kita membedakan antara mikrit dan sparit dari pengamatan petrografi??

    Comment by rendra — October 29, 2008 @ 8:25 am | Reply

  15. Mas, mau tanya ni. kalo index energi pengendapan batuan karbonate bagai mana ya?
    trus gmn ciri2 ny di tiap lingkungannya?
    trus literatur apa yang bagus kita gunakan untuk index energi pengendapan?

    Regard

    Thanks

    Comment by rendra — November 18, 2008 @ 11:04 pm | Reply

  16. Thanks for the information. Ini bisa jadi bahan buat ngerjain tugas gua.

    Comment by ranks — November 22, 2008 @ 9:12 am | Reply

  17. Mas, saya mau tanya, apa hubungan atau pengaruh batuan karbonat dengan porositas dan reservoir?

    Comment by Rahmat — January 11, 2009 @ 2:55 pm | Reply

  18. mas, mau tanya ni..apa bedanya batugamping ooid dengan batugamping oolitik. kalau bisa artikenya ditampilkan dengan gambar. thanks

    Comment by Isaias — January 19, 2009 @ 6:22 pm | Reply

  19. @ isaias: ooid itu jenis grain nya, sedangkan oolitic itu nama batuan yg tersusun oleh butiran ooids…
    carbonate is so da*n complicated…still lots of room to work on fundamental things in carbonate rocks…so,,cmon guys…hidup carbonate rocks…hehe

    Comment by boy — February 20, 2009 @ 7:01 pm | Reply

  20. Apa beda batuan karbonat dan batuan beku,?
    1. apakah dikedua jenis tsb ada beberapa mineral berharga?
    2. Mana yang lebih memiliki nilai ekonomis diantara keduaanya?
    3. betulkah batuan karbonat lebih banyak ke penemuan minyak, gas atau batu bara?, sedangkan batuan beku kepada mineral logam

    terimaka kasih atas infonya

    Comment by yogaswara — March 23, 2009 @ 10:32 pm | Reply

  21. saya mo tanya mas,, permasalahan – permasalahan pada batuan karbonat apa saja ya?…
    trus proses terjadinya secara kimiawi bagaimana?

    Comment by herry — June 13, 2009 @ 2:19 pm | Reply

  22. Saya mo tanya, apakah definisi dr depositional (proses pengendapan) itu ? Mohon informasinya mengenai Discocyclina , Augen Schist, dan Aureole. Jawaban bisa dikirim ke e-mail saya : isti.nrz76@gmail.com.
    Atas bantuannya diucapkan trim’s

    Comment by Isti N — June 30, 2009 @ 1:54 am | Reply

  23. Bang Haris, saya butuh banget klasifikasi mix silisiklastik sedimen (Jeffrey Mount). Bila punya mohon saya dikirimi yaa..

    Terimakasih…

    Comment by Masykur Widhiyatmoko — August 15, 2009 @ 4:32 am | Reply

  24. @anis kapur itu merupakan produk dari batuan karbonat. batuan karbonat memiliki banyak sifat, mulai dari kristalin hingga chalky. biasanya yang jd kapur itu yang chalky

    @herry batugamping ooid ataupun oolith itu klo ga salah terbentuknya karena pengaruh kimiawi deh… untuk lebih jelasnya agak kurang mengerti. itu menunjukkan kondisi waktu diendapkannya

    @rizki mikrit itu lumpur karbonat, sedangkan sparry itu lebih kristalin (klo ga salah)
    cara bedain secara petrografi yang namanya lumpur biasanya campuran kan, jadi akan terlihat keruh dan ga jelas. sedangkan sparry terlihat jelas kristal nya. ya, ada. coba liat klasifikasi batuan karbonat menurut embry and klovan atau siapa gitu… ada ko yang bedain antara mikrit ma sparry. yang pasti, itu berhubungan erat ma diagenesa batuan karbonatnya

    Comment by citra — November 12, 2009 @ 1:10 am | Reply

  25. @ siti rahmah kristal berdasarkan susunan kimia nya terbagi jd 7, isometri, tetrahedral and bla bla… itu lebih ke mineraloginya (klo diitung2 kristal tuh bisa ampe 35-40an deh… lupa… yang pasti banyak banget….

    @ady cimo batuan karbonat yang pasti bakal bereaksi klo kena HCl (ngecos) dia ga larut di air, dia akan mengalami pelarutan dnegan air yang mengandung CO2 atau apa gt… lupa…. hehehehe….

    @rendra untuk energi pengendapan bisa diliat dari fosil2nya…. misal fosil dnegan bentuk globular biasanya energi pengendapannya low atau lemah… and bla bla bla… udah ada ko klasifikasinya berdasarkan fosil dan energi pengendapannya… pake logika aja… klo energinya kuat ga mungkin fosilnya masih utuh kan…

    @rahmat ada banget hubungannya…. batuan karbonat memiliki porositas yang sangat besar, biasanya berupa hasil pelarutan, dan berupa porositas sekunder… porositas vuggy ataupun caving

    Comment by citra — November 12, 2009 @ 1:20 am | Reply

  26. @yogaswara batuan karbonat ma beku jelas beda
    btuan beku terbentuk karena proses kristalisasi magma, sedangkan karbonat itu batuan sedimen jd terbentuk krn proses sedimentasi, biasanya dari terumbu atau fosil2 marine lainnya, atau bisa juga dari batuan karbonat sebelumnya. dari mineralnya juga beda.
    mineral batuan beku, banyak yang berharga, mulai dari gemstone, timah, zircon, dll.
    klo mineral batuan karbonat ya cuma karbonat aja, kapur, marmer, biasa dipake buat kapur, lantai2 marmer, dsb.
    keduanya ekonomis, cuma ad syaratnya… bahkan batu klai pun bisa ekonomis.
    karbonat memang banyak ditemukan sebagai reservoar minyak bumi. untuk batu bara, saya kurang tau ya… setau saya batuan karbonat itu bukan penunjuk batubara. klo reservoar minyak bumi iya. klo batuan beku ya kebanyakan mineral logam
    @herry permaslaahan batuan karbonat di bidnag pengeboran minyak itu, sulit membedakan batuan karbonat dengan lumpur dari seismik. seringkali salah… itu yang jadi masalah utamanya… karena sifat seismik batuan karbonat mirip dnegan lumpur.

    Comment by citra — November 13, 2009 @ 1:53 am | Reply

  27. permasalahn utama batugamping biasanya terletak pada heterogenitasnya yang sangat tinggi, sehingga penyebaran porositas-nya sangat tidak bisa diprediksi. Untuk melihat dr seismik, sebenarnya karbonat cenderung lebih mudah karena reflektor seismiknya cenderung akan sangat kuat.

    @citra : sifat seismik karbonat dan lumpur itu apa maksudnya?

    Comment by agn — December 28, 2009 @ 11:16 am | Reply

  28. saya mau tanya….
    apakah yang di maksud dengan karakteristik batuan resevoir karbonat???

    Comment by novi — September 20, 2010 @ 9:03 am | Reply

  29. mas bero mau tanya nie, pembagian zona lingkungan pengendapan laut batuan karbonat, apa saja ? ? ?

    Comment by psikopad — September 17, 2012 @ 3:26 pm | Reply

  30. mau tanya nih mas…
    1. apakah di batuan(batu pasir halus ataupun batu lempung) yang TIDAK karbonatan tetap bisa terdapat fosil di dalamnya?
    2. apabila HCL di teteskan ke batuan yang kabonatan, maka HCL tersebut akan bereaksi. apakah yang bereaksi dengan HCL tersebut si fosilnya atau yang bereaksi si kalsit yang ikut terendapkan di batuan sedimen tersebut?

    terimakasih sebelumnya 🙂

    Comment by Omar — January 9, 2014 @ 8:59 pm | Reply


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a reply to Isaias Cancel reply

Create a free website or blog at WordPress.com.